Thursday, August 17, 2017

Bukti Nyata Sejarah Di Kolaka


Sobat Arka, hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi bangsa Indonesia. betapa tidak, 72 tahun lalu Presiden pertama RI Soekarno akhirnya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di jalan pegangsaan timur 56 Jakarta pusat. melalui siaran radio RRI, Soekarno membacakan teks Proklamasi dengan penuh kepercayaan diri usai Jepang menyerah tanpa syarat setelah Nagasaki dan Hirosima dibombardir Amerika pada 8 Agustus 1945.  

Sejak digelorakannya kemerdekaan Republik indonesia tahun 1945, gejolak perang masih terus berlanjut. Namun dengan semangat para pejuang di seluruh daerah di tanah air, lambat laun mampu memukul mundur dan menumpas habis para penjajah hingga dititik darah penghabisan.

Dan sekarang kita sudah bisa bernafas lega saat kita sudah tidak lagi mendengar letusan senjata, bom yang mengejutkan dada, hingga darah pelepasan nyawa. Kita hanya dituntut menjaga dan merawat apa yang sudah ada. Salah satunya adalah kebersamaan yang menciptakan persaudaraan bangsa, agar kita senantiasa bersatu terhindar dari provokasi asing pemecah belah bangsa.

Sebagai bentuk dedikasi kepada Pahlawan, dibangunlah monumen dan peninggalan-peninggalan sejarah perjuangan para Pahlawan di beberapa daerah. Seperti yang berada di Kab. Kolaka, Sulawesi tenggara.

Sobat ARKA, saya sudah menyusunnya untuk kamu yang sama sekali tak mengira bahwa Kolaka juga mempunyai sejarah dibalik kemerdekaan Indonesia.


image: fajar.co.id
Gedung Controuler, Kantor Pemerintah RI Kolaka 

Gambar pertama merupakan Kantor Pemerintah Republik Indonesia yang  diteruskan menjadi Rujab sebelum akhirnya diambil alih oleh ASDP Pelabuhan penyeberangan Kolaka(sekarang). Sejarah kantor ini adalah Saat Andi kasim diangkat sebagai kepala pemerintah RI di kolaka dan memimpin pemerintahan hingga sempat mengibarkan bendera pertama pada tgl 17 september 1945 usai Kemerdekaan.


image: kodim 1412kolaka
tugu perjuangan kolaka

Tugu ini dibuat pada era Letkol. Purnawirawan Lappase menjabat pada tahun 1971-1976. Dirinya didaulat sebagai bupati ke - 2 ketika itu. Lappase merupakan pejuang yang turut serta mengusir Jepang dari Bumi (Mekongga) Kolaka. Sama dengan kantor Pemerintahan, Tugu ini juga terletak di kompleks ASDP Pelabuhan penyeberangan Kolaka.


image: kodim 1412 kolaka
monumen gelora 45

Tugu yang terletak di kompleks Antam pomala ini dibuat sebagai tanda bahwa dulunya pada 29-30 Nopember 1945 Pomala adalah bagian dari daerah perjuangan. Itu terjadi saat kapal Australia merapat ke Pomala dibawah kepemimpinan Kapten Ceiger. Tujuannya untuk menukar sandera yang ada pada kedua belah pihak sekaligus mengakui Kemerdekaan RI. Perundingan ini diwakili oleh Andi kasim, Andi baso umar dan Dr. Kwe hoak yoe 


image: kodim 1412 kolaka
tugu perjuangan sakuli

Sakuli dikenal sebagai kampung perjuangan dalam mengusir penjajah. Sejak diakui Pemerintah kolaka pada tanggal 29 Agustus 1945, para pejuang melakukan sumpah yang dikenal sebagai sumpah 19 atau sumpah darah karena dibubuhi dengan tanda tangan darah di rumah Andi Kamaruddin yang menjadi tempat tugu tersebut sekarang ini.



image: kodim 1412 Kolaka
tugu pertempuran 19 nopember

Tugu pertempuran yang berada di wilayah 19 Nopember dan Sabilambo ini sudah beberapa kali mengalami perubahan yang signifikan, agar lebih menarik. Dibalik tugu ini tersimpan sejarah peristiwa pertempuran saat Para pejuang memberanikan diri menghalau pasukan Belanda yang membawa tahanan dari Pomala menuju Kendari 19 Nopember tahun 1945. Hasilnya semua tahanan terlepas dan belanda kalah.

Nah, Selain Jepang belanda juga adalah bagian dari penjajah Indonesia dan merupakan penjajah paling lama sebelum datangnya Inggris dan Jepang ke Indonesia. Bayangkan saja sob, Hingga Indonesia merdekapun kompeni ini masih eksis bertahan di Kolaka. namun dengan semangat yang gagah berani dari para pejuang, mereka lebih memilih mundur dan pulang kembali ke Belanda. 

Peninggalan sejarah peperangan Di Indonesia khususnya Kolaka sangat banyak sob, mulai dari Benteng, Pabrik, dan lain sebagainya namun selebihnya adalah milik para penjajah dan tak ada nilai historis bagi bangsa indonesia. Wajar di artikel ini saya tidak membahasnya. Tapi semoga dengan hadirnya Artikel ini kamu bisa lebih mencintai Negerimu.

Udahan yah sobat ARKA, takut kepanjangan soalnya nanti kamunya malas baca karena terkesan nggak menarik. Lagian mata saya kerasa sakit lo terlalu lama mandangin Handphone. Bagusan cewek yang dipandang Hehee 
Makasih.

Eitzzzzzzzzzzz tak lupa saya selaku admin ARKA BLOG Mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia Ke - 72 semoga tetap jadi bangsa yang besar dan disegani Dunia. 
sampai lupa nih !!! ada kutipan penting dari Soekarno, yang wajib kamu tanam sebagai penerus bangsa ;

"Bangsa Yang besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya"