Wednesday, August 2, 2017

Luis Milla Sang Juru Taktik


Kualifikasi Piala Asia Grup H sudah berakhir. Timnas Indonesia U-22 harus mengubur impiannya lolos pada putaran final yang berlangsung di Beijing China, setelah finish diurutan ke-3 dengan hanya mengumpulkan 4 poin. Lantas, dibalik kegagalan Garuda Muda kali ini, pantaskah kita menyalahkan Luis Milla ???

Malaysia mempermalukan Timnas kita dengan skor cukup telak 0-3. kekalahan tersebut disinyalir, karena Milla tak memainkan Hansamu yama dan Evan Dimas sejak di menit awal. tak pelak Netizenpun ikut berkomentar menyalahkan Luis Milla hingga membuat tagar di Twitter #Millaout.
Pasca laga tersebut Luis Milla mengungkapkan bahwa tak bermainnya Evan dimas dan Hansamu di babak pertama adalah bagian dari strateginya. sayang, masuknya Evan Dimas pada babak kedua Timnas sudah kehilangan kepercayaan diri setelah kebobolan 3 gol. 

Pembuktiannya sebagai pelatih top eropa ditebus saat kontra Mongolia di laga kedua. kali ini strateginya membuat kita dibingungkan. betapa tidak, Milla berani memasukkan 7 pemain baru yang juga tak sempat bermain sewaktu melawan Malaysia. Kartika Adji, Hansamu yama, Saddil ramdani, Rezaldi hehanusa, Gavin kwan adzin, Febri haryadi dan Jendral Lapangan tengah Evan Dimas. hasilnya ruarrrr biasa, Tak diduga Timnas U-22 bermain baik hingga melumat Mongolia 7 gol tanpa balas. 

Milla mengungkapkan, semua pemain sama baiknya dan diapun mengapresiasi anak asuhnya atas kemenangan ini. tak ketinggalan suporterpun jadi perhatian.Milla tak lupa mengucapkan terima kasih, karena mereka selalu datang menyaksikan Garuda muda bertarung di sipalasai stadium bangkok.
Pertandingan pamungkas kembali di gelar. Indonesia wajib menang melawan Thailand jika ingin mewujudkan asa lolos keputaran final Piala Asia. 

Jelang laga, kejutan kembali terjadi. Milla mencadangkan ujung tombak Persipura Jayapura Marinus mariyanto dan gelandang serang asal Muna, Saddil Ramdani dan lebih memilih memasukkan Yabes rony serta Febry hariyadi di starter line up


Di awal-awal babak pertama, permainan Timnas cukup mengesankan karena tahu menempatkan posisi dari lini depan, tengah dan belakang. namun, memasuki menit ke-15 Garuda muda harus bersusah payah membangun serangan diakibatkan hujan turun begitu lebat hingga lapangan terlihat becek dan tergenang. paruh pertama berakhir tanpa gol.

Pada babak ke-2 Rotasi dilakukan. Manewar dan Saddil masuk untuk menambah daya serang. menariknya, Hansamu yama yang berposisi bek kanan maju sebagai striker. Dipenghujung pertandingan tak ada satupun gol tercipta hingga membuat kedua tim bermain imbang.

Hasil imbang ini tak meluruskan langkah Timnas U-22 keputaran final Piala Asia setelah hanya berada diposisi 3 klasemen. Sedang Thailand meskipun punya poin 5, dipastikan mereka juga tak lolos sebagai Runner up terbaik karena hanya berada diperingkat 13 dari 5 kuota yang diperebutkan.

Malaysia sepatutnya harus berterima kasih pada Indonesia yang menahan imbang Thailand karena berkat Sang Garuda, Malaysia melenggang sebagai Juara Grup H tanpa perlu bersaing di peringkat runner up terbaik


Sejatinya, kalaupun Timnas kita tak lolos ke Piala Asia 2018 namun, Saddil cs punya andil memupuskan harapan Tim gajah putih melenggang ke beijing. padahal tercatat Timnas Thailand selalu ambil bagian di momen 4 tahunan tersebut.
Even kali ini membuat Luis Milla semakin mantap mempersiapkan anak asuhnya mengikuti Sea Games yang berlangsung di Malaysia. tak main-main PSSI menargetkan Emas pada perhelatan ini.

Sepatutnya kita sebagai pecinta sepak bola Timnas harus memberikan kesempatan Luis Milla mengembangkan permainan dan mengenal lebih jauh kekuatan-kekuatan sepak bola Asia Tenggara pada Sea games agustus mendatang sekaligus merengkuh emas untuk Prestasi yang membanggakan


sumbergambar ; striker,viva,republika,kompas